Gula aren, atau gula
merah, atau gula kawung adalah pemanis yang dibuat dari
nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren biasanya
juga diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang
dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan .
Gula
aren versi bubuk sering
pula disebut sebagai gula semut atau gula kristal.
Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang
di tanaman
Sebagai gula merah
Bunga
(mayang)atau (bunga kelapa) yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres
dengan dua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga
menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga
menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembengkakan
berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula secara
bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat
dari daun pohon palem tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap,
biasanya 2–3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental.
Setelah benar-benar kental, cairan dituangkan ke mangkuk-mangkuk yang terbuat
dari daun palem dan siap dipasarkan.
Gula
merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis dan juga sering
digunakan untuk pembuatan jamu.
Sebagai gula aren
Bunga
jantan pohon enau yang dikumpulkan terlebih dahulu dalam
sebuah bumbung bambu . Untuk mencegah nira mengalami peragian dan
nira yang telah mengalami fermentasi tidak bisa dibuat gula, maka ke
dalam bumbung bambu tersebut ditambahkan laru atau kawao yang
berfungsi sebagai pengawet alami.
Setelah
jumlahnya cukup, nira direbus di atas tungku dalam sebuah wajan besar.
Kayu terbaik untuk memasak gula aren berasal dari kayu aren yang sudah tua.
Karena kalori ini lebih tinggi dari kayu bakar biasa
maka proses memasaknya juga lebih cepat. Sekalipun demikian, api tidak
juga boleh terlalu besar sampai masuk ke dalam wajan dan menjilat serta
membakar gula yang sedang dimasak. Kalau ini terjadi
gula akan hangus, rasanya akan pahit dan
warnanya menjadi hitam.
Gula
aren sudah terbentuk bila nira menjadi pekat, berat ketika diaduk dan kalau
diciduk dari wajan dan dituangkan kembali adukan akan putus-putus. Dan kalau
tuangkan ke dalam air dingin, cairan pekat ini akan membentuk benang yang tidak
putus-putus. Kalau sudah begitu, adonan diangkat dari tungku dan dicetak.
Untuk belajar digital marketing bisa menghubungi LSP TELEMATIKA DIGITAL Melalui link disini
Kalau mau menenal produk yang lain bisa buka link di bawah ini
- https://molenpisangrizal.blogspot.com
- https://sosisbakarmentari.blogspot.com
- https://nasigorengmasnaja69.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar